Selama berpuasa, kita tidak makan dan tidak minum selama lebih dari 12 jam. Hal ini dapat membuat penderita maag mungkin terganggu. Beberapa orang mengalami kondisi asam lambung naik saat berpuasa.
Mengutip Kompas.com , berikut adalah 5 cara alami untuk mengatasi asam lambung naik saat puasa: 1. Makan dalam porsi kecil, sering dan kunyah perlahan Saat berbuka puasa, penderita maag disarankan untuk tidak langsung makan dalam porsi besar.
Kondisi perut yang terlalu penuh bisa mendorong asam lambung naik kembali dari perut ke kerongkongan. 2. Hindari asupan pedas, asam, berlemak dan kafein Beberapa makanan dapat memicu asam lambung baik.
Di antaranya mint, makanan berlemak tak sehat, makanan pedas, dan makanan terlalu asam. Sebaiknya hindari makanan tersebut dan menghindari minuman berkafein seperti kopi, teh dan cokelat. 3. Atur waktu makan
Setelah menyantap sahur langsung tidur atau tidur terlalu dekat dengan waktu makan dapat memicu asam lambung. Sebaiknya atur waktu makan agar tidak berdekatan dengan jadwal tidur. 4. Tidur dengan posisi tubuh bagian atas lebih tinggi
Tubuh bagian atas termasuk kepala Anda perlu disangga agar posisinya lebih tinggi ketimbang kaki. Gunakan bantal atau penyangga setinggi enam atau delapan inchi untuk menopang tubuh bagian atas. 5. Jaga berat badan tetap ideal
Menjaga berat badan tetap ideal penting untuk mencegah penyakit lambung kambuh. Saat berat badan Anda naik, struktur otot yang menyokong esofagus bisa menyebar atau mengembang. Sehingga, kinerja otot klep esofagus yang mengatur asam lambung tetap terjaga di perut bisa terganggu.
Kondisi ini menyebabkan asam lambung bisa baik ke kerongkongan. Mengutip Cleveland Clinic Abu Dhabi , berikut adalah tips sederhana agar tetap sehat bugar dan tidak lemas saat berpuasa: Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60 persen air.
Adapun jumlah cairan yang dibutuhkan seseorang tergantung pada usia, jenis kelamin, iklim dan tingkat aktivitas. Orang dewasa rata rata membutuhkan 2 3 liter air setiap hari. Jadi pastikan untuk minum banyak cairan sebelum memulai jam puasa.
Jus atau susu tanpa pemanis adalah alternatif yang enak dan rendah kalori. Kafein dalam kopi, teh, dan soda menyebabkan peningkatan buang air kecil, jadi sebaiknya batasi minuman ini selama jam jam non puasa. Mulailah makan dengan kaldu, sup, atau semur.
Buah buahan dan sayuran seperti semangka, labu atau bayam sebagian besar mengandung air dan juga dapat membantu menggantikan cairan. Saat puasa, penting untuk memilih makanan secara bijak karena lapar dapat membuat kita memilih makanan cepat saji atau fast food. Cobalah segenggam kacang panggang daripada makanan siap saji seperti biskuit.
Pilih biji bijian daripada roti putih, pasta yang diperkaya, dan sereal manis. Energi dari karbohidrat sederhana ini dipecah dan digunakan terlalu cepat. Jika Anda tidak bisa mendapatkan sayuran segar atau beku, cari kaleng dengan label "rendah sodium".
Pilih makanan yang telah dipanggang, dipanggang atau dikukus daripada digoreng. Nikmati makanan penutup berbuka puasa tradisional dalam porsi kecil. Buah adalah alternatif yang sehat, gula alami akan memuaskan gigi manis Anda.
Istirahat itu penting, tetapi pastikan untuk tetap terjaga cukup lama untuk mengisi kembali cairan dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda. Makan makanan seimbang termasuk: roti, sereal dan biji bijian lainnya; buah buahan dan sayur sayuran; daging, ikan dan unggas; susu, yogurt atau keju; dan lemak sehat. Fokus pada makanan yang dicerna perlahan dan melepaskan energi dari waktu ke waktu.
Ini termasuk makanan yang tinggi serat (misalnya biji bijian, buah buahan dan sayuran) dan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (gandum, kacang kacangan, lentil, beras, dll). Penting juga untuk tetap aktif. Cari waktu untuk berjalan jalan atau melakukan peregangan ringan.